Saturday 6 October 2012

Dendam Kesumbat

Ditemukan di parkiran dosen.. padahal motor ini punya mahasiswa loh. Kualat kali yang punya, habisnya parkiran dosen malah dia pakai sendiri -_-"
tampak depan (ini maksudnya yang siaga apanya se?-_-)

tampak belakang

Wednesday 3 October 2012

The Worst Plan #1

The Worst Plan adalah cerpen yang berkisah tentang kemungkinan terburuk dari suatu kejadian. Namanya kemungkinan terburuk, ya kadar ketidakpastian terjadinya segitu-itulah. Oyo, nama-nama tokohnya fiksi, jadi jangan ge-er yak kalau namanya ada yang sama. Cheers. 

Episode Mengusir Nyamuk

Sore itu di kantin, Sobamie sedang duduk-duduk santai sendiri sambil menikmati mie gorengnya. Dia melihat sekelilingnya, mengamati orang sekitarnya satu-satu. Kemudian, matanya tertancap pada satu anak laki-laki yang tidak dikenalnya. Anak itu duduk bersama tiga teman perempuannya di Gazebo yang terletak di depan tempat Sobamie duduk sendiri. Rasa-rasanya anak itu pernah dia lihat dimana, tapi memang tidak dikenalnya. Anak laki-laki itu memakai kaos kaki hitam, lensa kontak hitam, kaos hitam, celana hitam, sepatu hitam, bahkan rambut hitam. WOW! Sungguh suram hidupnya, mungkin setiap hari waktunya dihabiskan ke pemakaman.
Tapi bukan kehitaman itu yang membuat Sobamie tidak bisa melepas pandangan dari anak laki-laki itu. Sesuatu di pundak sebelah kanan anak itulah yang membuat pandangannya tak bisa lepas. Sesuatu itu adalah.... nyamuk. Sobamie benci nyamuk. Sobamie sungguh benci melihat ada sesuatu apapun itu yang dikerubungi nyamuk. Dan sekarang nyamuk itu berpindah dari pundak ke kepala anak itu. 

Menit demi menit berlalu dan nyamuk itu masih berdiri tegak di kepala anak itu.....
Padahal dari tadi kepala anak itu bergerak ke kanan ke kiri sambil bicara dengan teman-temannya, tapi nyamuk itu cuma terbang sebentar lalu kembali lagi ke kepala anak itu. Sobamie jadi kesal sendiri dengan teman-teman anak laki-laki itu, kok tidak ada yang mau mengusirkan nyamuk itu. 

Tapi Sobamie juga kesal dengan dirinya sendiri, yang penakut. Yayay, Sobamie adalah tipe anak pemalu. Dia tidak memiliki banyak teman atau kenalan, karena memang untuk mengawali perkenalan saja dia malu, meskipun dalam keadaan terdesak. Seperti saat ini misalnya, sebetulnya dia mau-mau saja membasmi nyamuk itu demi anak laki-laki itu dan demi dirinya juga yang benci melihat nyamuk mengerubungi orang lain. Tapi kendalanya adalah dia tidak kenal anak laki-laki itu, dan dia malu untuk kenalan. Itu saja.

Sobamie memutar otak. Dia tidak akan pernah membiarkan satu nyamuk pun berkeliaran ketika dirinya sadar dan penuh tenaga seperti ini. Dia pun mengambil tindakan langsung sedetik setelah mendapat ide~

Sobamie berjalan menjauh dari mie-nya untuk mengambil kapak dari laboratorium mekanika tanah. Dia mengabaikan teman-temannya yang bertanya-tanya untuk apa Sobamie mengambil kapak begitu. Tanpa ragu dan malu dia menuju anak laki-laki itu dan menebaskan kapaknya sekali ke nyamuk di atas kepala anak itu.. CRASHHHH!! KENAAAA! Nyamuk itu mati seketika. Tapi ternyata, kepala anak itu pun terbacok setengahnya. Nampaknya anak laki-laki itu pun mati di tempat itu juga. Kantin itu pun gempar karena jeritan menyayat dari anak itu dan ketiga temannya. Darah muncrat ke segala arah.

Hanya saja tak ada yang bisa mengalihkan perhatian Sobamie lagi, dia begitu gembira nyamuk itu telah mati dan tak akan pernah mengganggu siapapun lagi. "Hem akhirnya nyamuk itu pergi juga! Hiyeeeey!" seru Sobamie girang.