Sunday 15 July 2018

Membuat SIM C baru

Apakah cuma aku di dunia ini yang kehilangan dompet (di Jakarta) sampai dua kali? Beberapa orang bilang kehilangan dompet untuk yang pertama adalah musibah, tapi yang kedua namanya kebodohan. Yaudah oke aku udah sering juga sih dibodoh-bodohin... #pasrah 

Aku kehilangan dompetku di terminal bus Blok M. Mengapa bisa hilang ceritanya panjang dan sudah kuulang 50x setiap harinya, jadi malas nulisnya. Kalaupun kutulis pasti bakal dikasih tahu saran yang sama, "makanya dompet taruh depan, Gita..." Bosan. Barangku yang hilang adalah dompet warna hitam merk RipCurl, uang Rp125.000,00, KTP, SIM C, ATM Bank Permata dan BRI, NPWP, dan kartu Lottemart.

"Uangnya sih nggak seberapa, tapi ngurus kartunya itu yang ribet..."
"Belut sekali!"

Dulu di kehilanganku yang pertama kartuku alhamdulillah dikembalikan sama Allah lewat seorang laki-laki baik hati yang aku juga ga kenal, doi mengirimkan ke rumahku yang alamatnya sesuai KTP. Jadi di kehilanganku yang kedua ini aku nggak berharap banyak kartuku akan kembali, sepertinja hal-hal keren kaya gitu bakal cuma terjadi sekali sama orang kaya aku. Jadi segera saja aku bikin surat kehilangan sebagai syarat membuat ulang ATM, KTP, dan SIM C. Hal paling ribet sejauh ini sih yang bikin SIM C-nya itu. Aku bikin SIM C di Malang tetapi perpanjangan terakhir di Jakarta. Di Malang masih tercatat belum perpanjangan, sehingga hanya bisa dibuat ulang di Jakarta. Well, SIM yang katanya udah bisa bikin secara daring (online) ternyata baru daring lingkup lokal doang ya, ngasih tahu aja sih.

Pembuatan SIM karena kehilangan dilakukan di Satpas Daan Mogot. Untuk menuju satpas tersebut aku naik bus Transjakarta dari Karet Kuningan ke Harmoni, transit naik bus yang tujuan ke Kalideres lalu turun di Halte Taman Kota. Setelah turun kita tidak langsung ketemu satpasnya, harus jalan dulu sektar 400 meter menuju lokasi. Aku berangkat pukul 06.30. 

Berikut alur perjalanan pembuatan ulang SIM C karena kehilangan:
1. Tujuan pertama adalah loket sebelah musholla. Di sana kita akan dimintai surat kehilangan, foto kopi KTP, KTP asli untuk ditunjukkan saja, dan bayar Rp25.000,00. Kita akan dapat formulir warna merah muda untuk tes kesehatan di loket sebelahnya.
Loket Tujuan Pertama
2. Ada dua ruangan untuk tes kesehatan, yang di ruang depan (kaca) dan yang dalam. Saat aku masuk di ruang depan sedang ada yang tensi. Aku sama mba yang meriksa disuruh langsung masuk ke dalam tanpa tensi. Kenapa ya? Ndak tahu juga hihi. Di ruang dalam aku periksa mata, baca huruf kecil-kecil di light box yang sudah disediakan. Tes ini kulakukan pakai kaca mata (mata aku minus 1 kanan dan kiri).

3. Selesai tes kesehatan kita menyeberang ke gedung seberang untuk bayar di BRI. Semua kegiatan selanjutnya dilakukan di gedung ini.
Aku datang pukul 07.30 ke satpas ini. Saat aku antri di BRI ini bank belum buka jadi kami para pembuat SIM antri dulu panjang banget di depan pintu masuk BRI hahaha. Ketika dibuka, antrian dibagi menjadi dua yaitu pembuat SIM baru dan yang perpanjangan atau kehilangan. SIM aku yang hilang adalah SIM C, biaya penggantian SIM dikenakan Rp75.000,00.

4. Ambil formulir di loket "Pengambilan Formulir" sebelah loket pembayaran. Isi sesuai identitas diri.

5. Untuk kehilangan SIM kita diharuskan cek data dulu di ruang arsip di lantai dua. Sebaiknya sih kita bawa foto kopi SIM yang hilang itu untuk memudahkan pencarian (katanya), cuma kalau ga ada ya gapapa sih kan data sudah tersimpan secara daring. Tapi resikonya dimarahin pak petugas, kaya aku hahah. Kata pak petugas aku pemalas karena nggak punya arsip SIM-ku. Kalau pun tak ada arsip SIM paling baru yaudah yang lama gak papa, tapi aku juga ga punya haha. Yaudah pak apa sampean kata deh yang penting SIM aku bisa dibikin lagi.
Ruang Arsip tempat aku diospek ulang -_-
6. Menuju loket 18; di sini kita menyerahkan semua data dan ambil nomor untuk antri foto. Aku dapat antrian foto di loket F.
Loket 18 yang bersebelahan dengan loket 17 hahah
7. Masukkan saja kertas antrian ke wadah di depan loket F. Tunggu dengan sabar di kursi yang disediakan. Setelah dapat panggilan, kita bakal disuruh ngecek identitas, bikin cap jari, tanda tangan, dan foto! Semua dilakukan dengan terburu-buru.
Bilik foto dan cap jari 
8. Selesai foto ke loket 30 untuk menunggu SIM tercetak. Sekitar 09.45 namaku dipanggil alhamdulillah. Kelar sudah pembuatan SIM baruku.
Loket 30 pengambilan SIM yang sudah dicetak
9. Jika ingin daftar asuransi loketnya ada di sebelah loket pemeriksaan kesehatan, bayar Rp30.000,00 untuk 5 tahun ke depan. Aku sih nggak daftar ya karena lagi bokek.
Boleh bayar boleh tidak
Total biaya yang kukeluarkan Rp100.000,00. Waktu yang diperlukan sekitar 2,5 jam. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah pena, foto kopi KTP, foto kopi SIM, dan surat kehilangan. Cukup cepat pelayanan yang diberikan, meski alur-alur pembuatan tidak dipasang di poster manapun. Sering-sering nanya aja kali ya.

***

Senang banget SIM C aku akhirnya ada lagi. Selesai bikin SIM aku menuju kantor untuk kembali bekerja seperti biasa. Tapi tahu nggak apa yang baru kutemukan ketika balik ke kantor? SIM C aku yang baru kucetak ini NGGAK ADA TANDA TANGAN DAN SIDIK JARINYAAAAAAA TIDAKKKKKK cacat ini SIM! -____-" Tapi masa iya aku kudu balik ke Daan Mogot yang nun jauh di sana... duh malas. Salah juga sih ya habis diambil nggak cek dulu. Sebetulnya aku udah cek sih, berasa sih ada yang kurang tapi apaan yah? Karena nggak ada bandingan jadi ya cuma bisa mikir yang kurang apaan yah apaan yah. Yaudah untuk saat ini aku biarkan aja dulu hahah kapan-kapan aja deh diperbaikin, sepertinja nggak akan berdampak buruk.
Tapi harapanku untuk SIM C baru ini: semoga nggak hilang lagi. Yuhuuu~
Harusnya ada cap jempol bin jempil dan tanda tangan kita di sisi kanan
***