Saat kuliah dulu, aku pernah diajak kawanku (asal dia dari Toli-Toli) untuk makan di warung masakan Makassar. Letaknya di Galunggung (Daeng Rudi). Aku makan coto untuk pertama kalinya, menurutku rasanya super wow enak banget! Sejak itu, aku berjanji kalau lagi ada uang banyak aku bakal pakai buat foya-foya makan ke sana hahahah karena pas kuliah kan sangunya ya segitu-itunya.
Tampak depan warungnya (tapi rada miring haha) |
Gambar-gambar menu di dinding sebelah kiri |
Harga seporsi Coto Makassar daging Rp20.000,00, kalau yang campur jerohan (usus, paru, dan sepertinja ada babat juga) Rp18.000,00. Aku pilih yang campur dan ibuku yang daging. Selain itu ada juga pallu basa, mie kering, sop saudara. Kenapa kupilih yang campur jeroan, karena makan daging doang terlalu mudah! Jeroan diciptakan biar gre666et! Mwahahahha.
Harga tersebut belum sama lontong atau buras (ketupat) ya. Per bijinya Rp2000,00. Nggak perlu pesan berapa lontong atau buras yang mau kamu makan, kita ambil sendiri di meja, sudah disediakan. Ntar tinggal lapor aja sudah ambil berapa. Ceritanya kaya kantin kedjoedjoeran gitu yha.
Fotonya burem jelek banget ya Allah -_-' |
Semua orang bilang di Widodaren ini jauh lebih enak dibanding yang di Galunggung, malah beberapa teman aku bilangnya yang di Galunggung nggak banget! Sejujurnya aku lupa banget yang di Galunggung apa ya separah itu, karena kok dulu aku makan ya oke-oke ajah. Tapi ya yang di Widodaren ini emang enak.
Aku juga suka lihat bakul kasirnya pasang bendera-bendera negara dan ikan koi gitu. Berasa di luar negeri hahaha tapi pertanyaannya ko nggak dipasang ya bendera merah putihnya?
Pisang ijo tanpa es |
Recommended-lah kalau yang mau makan makanan Makassar ke sini. Gaaaas!
Bayarnya di situ, guys! |