Friday 7 July 2023

Tips Endorsement di Instagram (1/2)

Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamualaikum Warahmatullah😁

Kabarnya sih toko² di instagram yang berkembang dgn cara organik itu sedikiiit banget. Malah ada yang bilang: GAK ADA! 😄🔧 Makanya orang banyak manfaatkan influencer untuk membangun tokonya. 

Hari ini aku mau tulis beberapa tips cari influencer untuk endorsement di instagram berdasarkan pengalaman aku yaah. Cekibrooot: 

1. Cek jumlah followers dan kalkulasikan engagement rate-nya! 

Banyak teori berkata bahwa percuma-cumi followers banyak tapi engagement rate (ER)-nya kecil. Why? Karena hanya sekian persen dari jumlah followers yang bisa jadi terpengaruh sama postingan kita. Kalau kita unggah sesuatu di feed aja, emang berapa sih yang like? Cuma 10% mungkin dari jumlah followers. Dari 10% itu, yang benar-benar merasa LIKE sama yang kita POST bisa jadi hanya setengahnya. Apalagi yang bereaksi sama postingan itu, bisa jadi lebih kecil lagi angkanya. 

Jumlah orang yang bereaksi itulah yang aku pahami sebagai engagement rate (ER).

Aku bingung sih jelasinnya, karena di Google yang kutemukan pengertian engagement rate itu mbulet alias susah banget dipahaminya 😆. Kalau menurut kalian ER ini seperti apa si? Tulis di kolom komen yaaah. 🐰

2. Sesuaikan sama kondisi perekonomian (alias cek hargaaa)

Buat kalian yang seperti aku, duitnya terbatas, pasti ngecek dong yaaa rate card-nya para influencer hahaha. 

Jangan lupa nanya harga kudu pakai adab ygy (ya ges yaaa). Kapan hari aku lihat ada influencer yang teriak-teriak TOLONG YANG SOPAN NANYA HARGAAA .___. Pertama perkenalkan diri dulu kamu ini toko apa/produsen apa, ntah lewat message ig atau chat. Lalu sampaikan maksud kamu message ini apa (nanya harga iya nanya hargaaa). Nah ada lagi tuh yang gak suka disebut TARIF atau HARGA maunya RATE CARD. Seperti itu garis besarnya ya ges yaaaa. 🐴

Tapi emang ada sih yang terlalu TO THE POINT. Gak pake fafifu halo hili hulu langsung nanya: MAU FREE ENDORSEMENT G? Ini pengalaman aku ya sebagai yang punya produk. Zuzur kesyal sih 🐨 kan kita gak kenal sama sekali dia ini siapaaaaa eh tiba-tiba nawarin jasa aja!

3. Perhatikan apa aja yang dia endorse selama ini 

Karena kalau dia biasanya endorse MOBIL BALAP tiba-tiba kita suruh promoin DONAT KENTANG kan gak nyambung ya 🐼 apa yang dia biasa promoin juga pasti ngaruh ke siapa aja followers-nya. 

Ibaratnya kita nawarin donat kentang ke orang-orang yang lagi nyari mobil... gak nyambung ya gak? 😆

4. Perhatikan juga apa yang dia post selain endorse-an.

Ini nih yang paling butuh waktu. 

Kita juga baiknya perhatikan gimana sih kepribadian dia. Kadang orang tertariknya sama apa tuh kan nampak yah dari apa yang dia post di story. Nah pantengin tuh... 

"Terus ngaruhnya ke apa sih, Git?" 

"Apa ketertarikan dia, mostly adalah ketertarikan followers-nya juga! Selain itu juga kalau produk kamu udah kuat branding-nya, bisa lebih dicocokin tuh sama kepribadian influencer-nyaaa." 

Tentunya memata-matai orang gak bisa ya cuma sejam sehari dua hari. Paling nggak dua minggu sampai sebulan, baru kebayang tuh dia kayak gimana orangnya. 😊

5. Cek cara dia promosiin produk, menarik gak tuh?

Ada kan seleb yang kalau promoin makanan misal, cuma bilang:

"Hem. Enak enak."

"Wow. Enak ini enak." 

"Waaaaaw. Emmmm. Uuuuuh" 

Tentu beda ya yang cuma umm umm wow gitu sama yang ngasih deskripsi enaknya kenapa, dia paling suka apanya. ☺️

AFTER EFFECTS 

Bukan lagi ngomongin software Adobe yah XD Tapi aku pingin kasih tahu bahwa setelah endorsement diunggah di feed ataupun story, juga bakal ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Cekibroooot: 

1. Jangan berharap sale, tapi brand awareness. 

2. Influencer hanya membantu menyebarkan keberadaan brand kamu. Selebihnya....

3. Sabar gais. AQUA, PEPSODENT, dan semua brand gede aja masih ngiklan sampai sekarang.

***

Yok segitu dulu ygy. Rame gak rame lanjut part 2 inshaAllah. Emboh kapan tapi ahahhaa. 

No comments:

Post a Comment