Friday 30 September 2016

Rio de Jodipaneiro


Kota Malang terus membenahi diri selama kutinggal pergi kerja (ke Jakarta). Beberapa sudut kota jadi berbeda banget. Sekarang jadi banyak tempat gaul baru, terutama di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) dengar-dengar. Taman kota dan alun-alunnya juga dibagusin sehingga menarik penduduk kota untuk mengunjunginya. Namun yang paling baru dan menarik bagiku adalah Kampung 3D dan Kampung Warna-warni! Lokasinya dekat banget sama rumah aku, hanya sekitar 2 km, makanya aku tertarik banget!

Aku dapat foto kampung wisata ini dari grup kerja aku pertama kali, petinggi gitu deh yang ngirim. Lalu lain hari kulihat di instagram beberapa kali. Wah, kaget aku. Aku kira yang dikirim bos itu editan Adobe Photoshop loooh. Berarti betulan yah?

Untuk membuktikan kebenaran foto itu aku pun mengunjunginya saat pulang ke Malang, di bulan September bertepatan dengan libur panjang hari raya Idul Adha. Aku pergi ke sana dengan ibuku. Kami pergi setelah sholat dhuhur naik angkot AMG (atau ABG juga bisa). Rumah kami di Kotalama.

Kampung 3D dan Kampung Warna-warni terletak berseberangan. Kedua pemukiman tersebut berada di kedua sisi Sungai Brantas. Kalau kita melihat dari atas jembatan beton yang menghubungkan Jalan Trunojoyo (Stasiun Kotabaru) dengan Jalan Gatot Subroto, Kampung 3D yang sisi kiri dan sebaliknya Kampung Warna-warni sebelah kanan. Ternyata di sepanjang jalan kota Malang sudah banyak spanduk dan baliho yang memasang promosi tentang kampung wisata ini, tertulis di papan-papan iklan tersebut adalah 'Kampung Wisata Jodipan' atau KWJ.

Tarif masuk ke Kampung Warna-warni Rp2000,00 per orang. Sejak di awal gang hingga masuk ke dalam yang paling dalam semua rumah sudah dicat seru sekali, berwarna-warni. Beberapa dihiasi gambar-gambar lucu, beberapa ditulisi kutipan menarik. Jalan yang berpaving pun juga dicat berwarna-warni. Jangan khawatir akan kehausan atau kekurangan kunyahan, karena penduduk di sana ada bahkan banyak menjual makanan ringan. Ada juga yang jual es warna-warni. Beberapa rumah menjual buah tangan, seperti kaos dan sticker.

Kapan mulai dicat, Git?
Menurut info dari mbak yang menjual sticker (harganya Rp3000,00), pengecatan Kampung Warna-warni dilakukan sebelum bulan puasa 1437 H tahun ini. Selesainya setelah Hari Raya Idul Fitri.

Mengapa dicat, Git?
Dulu pemukiman  yang terletak di bawah jembatan ini terkenal kumuh. Suatu hari ada mahasiswa UMM memiliki ide untuk menghilangkan citra tersebut, dengan mengecatnya. Cara sosialisasinya adalah dengan menjadikannya kampung wisata. Dengan banyak warna secara fisik saja sudah merubah pandangan terhadap pemukiman ini. Kemudian mahasiswa tersebut mencari sponsor, ketemulah dengan Decofresh. "Ngecatnya udah pro banget Mbak, buat yang rumah-rumah tinggi udah pakai semprotan. Tapi kalau yang railing ini pemerintah yang ngecat," kata mbak penjual sticker menjelaskan. Aku juga bertanya apakah Kampung 3D juga sama seperti Kampung Warna-warni, ternyata jawabnya tidak sama.
Berdasarkan sumber yang terpercaya bapakku, sebetulnya dari kecamatannya aja sudah berbeda. Wajar kalau perbaikan pemukiman ini berbeda penanganannya. Kampung Warna-warni masuknya kecamatan Blimbing dan kelurahan Jodipan. Sisi utara yaitu Kampung 3D masuknya kecamatan Blimbing kelurahan Kesatrian.

Tidak lama aku dan ibuku berjalan di Kampung Warna-warni, kami pun beralih ke Kampung 3D. Akses menuju ke Kampung 3D dari Kampung Warna-warni sampai saat ini hanya jembatan beton yang di atas itu. Kecuali kalau mau terbang atau mengulurkan jaring seperti spiderman, bisa aja langsung nyebrangin sungai.

Masuk ke Kampung 3D tidak bayar saat itu. Sejak masuk gang, aku dan ibuku sudah disambut dengan lukisan lubang 3D di jalan yang kami lewati. Secara umum, di sini memang lukisan-lukisannnya 3D semua. Tetapi belum banyak lukisan yang sudah selesai, kata seorang warga yang menemani aku dan ibuku pun progresnya masih 30%. Aku lupa siapa nama abang ini, tapi doi membawa kami sampai ke pinggir sungai, melewati dinding yang sudah dilukis. Aku juga banyak mendapat info tentang Kampung 3D dari abang ini. Menurut doi, perbaikan kampung ini disponsori oleh pemerintah (catnya), tetapi melukisnya dilakukan oleh warga sendiri. Wah jago-jago gambar banget dong warga sini ternyata!

Dua jam saja sepertinja cukup untuk menjelajah kedua kampung wisata ini, tidak butuh waktu lama. Setidaknya ini menurut aku ya, karena apa dong kegiatannya di dalam selain jadi berfoto doang? Wkwkwk. Ya aku cuci mata sih, dalam arti sebenarnya tanpa melepas bola mata dari rongganya. Sungguh deh, warna-warninya ini enak banget dipandang. Aku merasa mataku lebih baik setelah keliling kampung ini, karena warna-warnanya. Cling gitu! Rasanya mataku kembali segar, macam habis dicuci dan digosok sampai seperti baru beli.
Oh kalau kalian anaknya ramah dan suka nanya, bisa juga loh kalau mau beramah-tamah dengan penduduknya. Misal bertanya tentang 'warna baru' di pemukiman ini, sejarah pemukiman ini, atau pertanyaan apapun deh. Kusarankan demikian pada dasarnya orang Malang itu baik-baik dan ramah-ramah banget loh, jadi enak di-PDKT-in. Seriusan deh. Boleh dicek. ^__^

P&K
1. Semoga pembaharuan di KWJ ini benar akan merubah citra Kampung Jodipan yang awalnya kumuh menjadi eksotis, lucu, ekspresif, gaul, kekinian, kewl, awesome, colorful, apapun deh. Tak hanya citra secara fisik, tetapi juga mental dan jiwa warganya.
2. Adanya kampung wisata ini pun akan menyemangati kota Malang untuk lebih baik lagi dalam berbenah, sampai akan terdengar lagi nama yang penuh semangat itu: Malang Kota Bunga.

***

Little Art Gallery (click to enlarge)












Lucu banget kan? Yuk ke Kampung Wisata Jodipan.

10 comments:

  1. Iki iku beda ama kampung warna warni iku yo git? Gambare apik, tapi fotomu kurang akeh apalagi buat kamu sing mlaku2 2jam.
    Lalu aku ingat km cerita bateraimu abis 😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya iki kampung warna-warni ik. Wkwkwkw iya loh aku ya baru berasa...fotoku dikit .__.

      Delete
  2. colorfull gitu kampungnya lucuk

    Budy | Travelling Addict
    Blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. banget baaang ke sana atuh bang ke Malang :D

      Delete
  3. Akakakak aduh informasinya bagus dan menghibur git... kocak banget.

    ReplyDelete
  4. Si Tante tetep cantiks ya gits... Aku ngefans sama mamahmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya lel. aku tahu. dan anaknya seperti ini. *brb mandi pake aspal*

      Delete
  5. GIT... ITU TANAH-TANAH TAK BERTUAN YAANG PINGGIR SUNGAI KOK GA DI-CAT JUGA??
    kan gak adil! itu namanya diskriminasi!

    ReplyDelete
    Replies
    1. sabar can sabar. cat e sek di impor dari Negeri Sulice XD

      Delete