Kota Malang terus membenahi diri selama
kutinggal pergi kerja (ke Jakarta). Beberapa sudut kota jadi berbeda
banget. Sekarang jadi banyak tempat gaul baru, terutama di kawasan
Soekarno-Hatta (Suhat) dengar-dengar. Taman kota dan alun-alunnya juga
dibagusin sehingga menarik penduduk kota untuk mengunjunginya. Namun
yang paling baru dan menarik bagiku adalah Kampung 3D dan Kampung
Warna-warni! Lokasinya dekat banget sama rumah aku, hanya sekitar 2 km,
makanya aku tertarik banget!
Aku
dapat foto kampung wisata ini dari grup kerja aku pertama kali,
petinggi gitu deh yang ngirim. Lalu lain hari kulihat di instagram
beberapa kali. Wah, kaget aku. Aku kira yang dikirim bos itu editan
Adobe Photoshop loooh. Berarti betulan yah?
Untuk
membuktikan kebenaran foto itu aku pun mengunjunginya saat pulang ke
Malang, di bulan September bertepatan dengan libur panjang hari raya
Idul Adha. Aku pergi ke sana dengan ibuku. Kami pergi setelah sholat
dhuhur naik angkot AMG (atau ABG juga bisa). Rumah kami di Kotalama.
Kampung
3D dan Kampung Warna-warni terletak berseberangan. Kedua pemukiman
tersebut berada di kedua sisi Sungai Brantas. Kalau kita melihat dari
atas jembatan beton yang menghubungkan Jalan Trunojoyo (Stasiun
Kotabaru) dengan Jalan Gatot Subroto, Kampung 3D yang sisi kiri dan
sebaliknya Kampung Warna-warni sebelah kanan. Ternyata di sepanjang
jalan kota Malang sudah banyak spanduk dan baliho yang memasang promosi
tentang kampung wisata ini, tertulis di papan-papan iklan tersebut
adalah 'Kampung Wisata Jodipan' atau KWJ.
Tarif
masuk ke Kampung Warna-warni Rp2000,00 per orang. Sejak di awal gang
hingga masuk ke dalam yang paling dalam semua rumah sudah dicat seru
sekali, berwarna-warni. Beberapa dihiasi gambar-gambar lucu, beberapa
ditulisi kutipan menarik. Jalan yang berpaving pun juga dicat
berwarna-warni. Jangan khawatir akan kehausan atau kekurangan kunyahan,
karena penduduk di sana ada bahkan banyak menjual makanan ringan. Ada
juga yang jual es warna-warni. Beberapa rumah menjual buah tangan,
seperti kaos dan sticker.
Kapan mulai dicat, Git?
Menurut info dari mbak yang menjual sticker (harganya
Rp3000,00), pengecatan Kampung Warna-warni dilakukan sebelum bulan
puasa 1437 H tahun ini. Selesainya setelah Hari Raya Idul Fitri.
Mengapa dicat, Git?
Dulu
pemukiman yang terletak di bawah jembatan ini terkenal kumuh. Suatu
hari ada mahasiswa UMM memiliki ide untuk menghilangkan citra tersebut,
dengan mengecatnya. Cara sosialisasinya adalah dengan menjadikannya
kampung wisata. Dengan banyak warna secara fisik saja sudah merubah
pandangan terhadap pemukiman ini. Kemudian mahasiswa tersebut mencari
sponsor, ketemulah dengan Decofresh. "Ngecatnya udah pro banget Mbak,
buat yang rumah-rumah tinggi udah pakai semprotan. Tapi kalau yang
railing ini pemerintah yang ngecat," kata mbak penjual sticker menjelaskan. Aku juga bertanya apakah Kampung 3D juga sama seperti Kampung Warna-warni, ternyata jawabnya tidak sama.
Berdasarkan sumber yang terpercaya bapakku, sebetulnya
dari kecamatannya aja sudah berbeda. Wajar kalau perbaikan pemukiman
ini berbeda penanganannya. Kampung Warna-warni masuknya kecamatan
Blimbing dan kelurahan Jodipan. Sisi utara yaitu Kampung 3D masuknya
kecamatan Blimbing kelurahan Kesatrian.
Tidak
lama aku dan ibuku berjalan di Kampung Warna-warni, kami pun beralih ke
Kampung 3D. Akses menuju ke Kampung 3D dari Kampung Warna-warni sampai
saat ini hanya jembatan beton yang di atas itu. Kecuali kalau mau
terbang atau mengulurkan jaring seperti spiderman, bisa aja langsung
nyebrangin sungai.
Masuk
ke Kampung 3D tidak bayar saat itu. Sejak masuk gang, aku dan ibuku
sudah disambut dengan lukisan lubang 3D di jalan yang kami lewati.
Secara umum, di sini memang lukisan-lukisannnya 3D semua. Tetapi belum
banyak lukisan yang sudah selesai, kata seorang warga yang menemani aku
dan ibuku pun progresnya masih 30%. Aku lupa siapa nama abang ini, tapi
doi membawa kami sampai ke pinggir sungai, melewati dinding yang sudah
dilukis. Aku juga banyak mendapat info tentang Kampung 3D dari abang
ini. Menurut doi, perbaikan kampung ini disponsori oleh pemerintah
(catnya), tetapi melukisnya dilakukan oleh warga sendiri. Wah jago-jago gambar banget dong warga sini ternyata!
Dua
jam saja sepertinja cukup untuk menjelajah kedua kampung wisata ini,
tidak butuh waktu lama. Setidaknya ini menurut aku ya, karena apa dong
kegiatannya di dalam selain jadi berfoto doang? Wkwkwk. Ya aku cuci mata
sih, dalam arti sebenarnya tanpa melepas bola mata dari rongganya.
Sungguh deh, warna-warninya ini enak banget dipandang. Aku merasa mataku
lebih baik setelah keliling kampung ini, karena warna-warnanya. Cling
gitu! Rasanya mataku kembali segar, macam habis dicuci dan digosok
sampai seperti baru beli.
Oh
kalau kalian anaknya ramah dan suka nanya, bisa juga loh kalau mau
beramah-tamah dengan penduduknya. Misal bertanya tentang 'warna baru' di
pemukiman ini, sejarah pemukiman ini, atau pertanyaan apapun deh.
Kusarankan demikian pada dasarnya orang Malang itu baik-baik dan
ramah-ramah banget loh, jadi enak di-PDKT-in. Seriusan deh. Boleh dicek.
^__^
P&K
1.
Semoga pembaharuan di KWJ ini benar akan merubah citra Kampung Jodipan
yang awalnya kumuh menjadi eksotis, lucu, ekspresif, gaul, kekinian,
kewl, awesome, colorful, apapun deh. Tak hanya citra secara fisik,
tetapi juga mental dan jiwa warganya.
2.
Adanya kampung wisata ini pun akan menyemangati kota Malang untuk lebih
baik lagi dalam berbenah, sampai akan terdengar lagi nama yang penuh
semangat itu: Malang Kota Bunga.
***
Little Art Gallery (click to enlarge)
Lucu banget kan? Yuk ke Kampung Wisata Jodipan.
Iki iku beda ama kampung warna warni iku yo git? Gambare apik, tapi fotomu kurang akeh apalagi buat kamu sing mlaku2 2jam.
ReplyDeleteLalu aku ingat km cerita bateraimu abis 😂😂😂
ya iki kampung warna-warni ik. Wkwkwkw iya loh aku ya baru berasa...fotoku dikit .__.
Deletecolorfull gitu kampungnya lucuk
ReplyDeleteBudy | Travelling Addict
Blogger abal-abal
www.travellingaddict.com
banget baaang ke sana atuh bang ke Malang :D
DeleteAkakakak aduh informasinya bagus dan menghibur git... kocak banget.
ReplyDeleteMenghibur mananya lu? ._.
DeleteSi Tante tetep cantiks ya gits... Aku ngefans sama mamahmu
ReplyDeleteiya lel. aku tahu. dan anaknya seperti ini. *brb mandi pake aspal*
DeleteGIT... ITU TANAH-TANAH TAK BERTUAN YAANG PINGGIR SUNGAI KOK GA DI-CAT JUGA??
ReplyDeletekan gak adil! itu namanya diskriminasi!
sabar can sabar. cat e sek di impor dari Negeri Sulice XD
Delete