Monday 14 May 2018

Pendakian Semeru: Hanya sampai Kalimati (2/3)

Senin, 23 April 2018

Pagi hari di Ranu Kumbolo masih sama dinginnya dengan semalam. Aku dan Ka Ica mengawali hari dengan mencuci piring yang dipakai kawan-kawan kami makan semalam. Susah juga nggak ada tisu basah. Kami memanfaatkan rumput-rumput yang ada di sekitar Ranu Kumbolo untuk membersihkan sisa makanan yang mengeras. Susah sih, tapi daripada daripada daripada... 
Selamat Pagi Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo adalah lokasi terakhir yang menyediakan kamar mandi. Terdapat enam kamar untuk bangunan yang permanen. Sebelahnya tuh ada bilik-bilik juga, warna biru, tapi aku nggak tahu itu apa kayanya sih wc juga. Kalau di kaleng depan kamar mandi sih ditulis kita wajib bayar tiap kali pakai Rp5000,00 tapi aku bayarnya Rp2000,00 aja habisnya nggak ada Rp5000,00 hehehe. Penjaganya kadang ada kadang tidak, airnya pun kadang nyala kadang tidak. Airnya bersumber dari Ranu Kumbolo. 
Aku nggak bawa satu pun alat mandi, meski itu hanya gosok gigi. Aku kira nggak boleh pakai ginian, aku juga lupa kalau di Ranu Kumbolo ini ada kamar mandi, dalam artian kita bisa ada acara bersih-bersih badan. 

"Menyesal nggak Git kelupaan bawa alat mandi?"
"Iye banget. -_- Gigi rasanya tebal banget ga digosok empat hari haha, belum pas bangun tiap pagi. Gak pe-de mau ngobrol." 

Air Ranu Kumbolo disucikan oleh penduduk, khususnya Suku Tengger (koreksi kalau salah ya). Diambil langsung boleh banget, tetapi buang secara langsung nggak boleh banget. Menyentuh airnya dengan kaki pun tidak boleh. Sehingga cara pakainya adalah kita ambil pakai wadah misal botol, bawa ke arah Tanjakan Cinta sekitar 15-20 meter dari tepi ranu lalu boleh digunakan untuk apapun di sana misal wudhu atau cuci piring. Tidak ada pengawas untuk kegiatan ini. Semua terkendali oleh kecintaan kita terhadap Semeru. 

Pagi itu kami sarapan nasi, sayur kangkung, dan tongkol dengan cabe giling. Tepat di irisan tongkol yang terakhir kutemukan belatung lagi joget-joget, hyaaaaaaaahahahhaa. Mantap jiwaaaaaaa. Kayanya sih yang lain aman ya, nggak terlalu memperhatikan sih. Tapi udah digorengan ini. Semoga saja... 
Semangat Pak Bu
Hari itu kami meninggalkan Ranu Kumbolo yang sedang cerah langitnya tapi berawan ujung danaunya, menuju Kalimati. Kami berangkat sekitar pukul 11.30. Tanjakan cinta adalah awal perjalanan kami dari tepian danau indah itu. Namanya juga tanjakan ya, capek dong naiknya. Tapi setelah sampai di atas sudah datar aja kok jalannya. Kemudian turun menuju Oro-oro Ombo, padang yang dikira orang ada bunga lavendernya. Warnanya memang sama ungunya, tetapi lain wujudnya. Tumbuhan ini bukanlah bunga melainkan parasit, namanya apa aku juga nggak tahu haha. Kata Aldo, dulu ada bule yang bawa dan menanamnya di sini. Lama kemudian tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang jadi banyak gini. Tidak seperti Edelweiss, tanaman parasit ini boleh aja dipetik tetapi nggak boleh ditanam sembarangan. 
Warna ungu mendominasi Oro-oro Ombo
Setelah berjalan di Oro-Oro Ombo kami istirahat sejenak tepat di sekitar papan penanda Cemoro Kandang (Welcome to Cemoro Kandang, guys!). Kami minum air, makan gorengan, dan makan semangka. Aku nggak menemukan buah lain yang dijual di Semeru selainnya semangka, entah kenapa hanya buah ini yang ada. Menurut Ka Ica mungkin karena buah ini banyak airnya, gitu sih. Sesuatu yang tidak aku sadari adalah semakin menuju puncak semakin kecil juga potongan semangkanya hahaha padahal harganya sama. Apa yang kami makan di Cemoro Kandang cukup menjadi penambah tenaga, karena jalannya banyak nanjaknya setelah itu. 
Kandang Cemara
Kami sampai di Jambangan pukul tiga sore. Jika awan tidak mendominasi, seharusnya puncak terlihat jelas dari Jambangan. Sayangnya sore itu awannya nutupin puncak... yaudah hanya semangka dan gorengan yang bisa kami nikmati hahah. Tetapi kali ini tidak banyak karena dagangan si bapak yang jualan sudah hampir habis. Jambangan adalah area terakhir yang terdapat penjual semangka dan gorengan. 
Kami sebentar saja di Jambangan karena setelah ini sudah sampai Kalimati. Semakin awal kami sampai akan semakin banyak waktu kami beristirahat sebelum muncak (summit kalau Bahasa Inggrisnya).
Semangkaaa semangat kakaaaa
Jalanan menuju Kalimati terus menurun. Waktu tempuh dari Jambangan mungkin hanya 30 menit. Kami disambut lagi oleh gerimis saat sampai Kalimati. Segera kami mendirikan tenda karena gerimis makin rapat.
Setelah sholat isya kami sudah beres-beres bersiap untuk tidur. Kami sudah masak nutrijell coklat untuk dimakan sebelum berangkat muncak dan coklat panas untuk dibawa naik nanti malam. Rencananya kami akan berangkat pukul 23.30-an; dengan Yones tetap di tenda.

"Laaah kenapa dia, Git?"
"Kurang mendukung lututnya. Dia terakhir naik gunung itu 3,5 tahun yang lalu katanya. Terus kemarin sebelum ini nggak pemanasan dulu pula...-_- Leh uga ni anak."

Memasuki kawasan perkemahan di Kalimati
Kendala kami malam itu adalah air. Persediaan air kami tersisa hanya 300 ml untuk berempat. Sebetulnya ada sumber air di sekitar Kalimati. Perjalanan bolak-balik mungkin bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam kurang lebih (medannya cukup curam, ngasih tahu aja...). Tapi ini hari sudah gelap, gerimis pula. Jadi kami putuskan itu airnya segitu doang dibisa-bisakan aja deh. 

Setelah tenda lebih rapi, weker di ponsel sudah dipasang, maka tidur lelaplah kami malam itu.

***

P & K
1. Beberapa taman nasional (tanas) melarang pendaki membawa alat-alat mandi dan alat-alat cuci karena dikhawatirkan materialnya meresap ke tanah kemudian merusak vegetasi yang ada. Tapi kalau di tanas tersebut disediakan kamar mandi mending bawa deh alat mandi, jangan sampa seperti aku ya yang giginya menebal karena nggak sikat gigi haha iyuhhhh
2. Jangan remehkan memakan asupan sebelum muncak, karena energi yang diperlukan tubuh banyak loh. Namanya juga muncak, jalannya ya naik menuju puncak. Nanjak mulu, tau kan rasanya nanjak? Ya gitu capek. Makanya makan dulu ya.
3. Gorengan yang dijual di Semeru emang gitu, keras. Kan kena dingin. Tapi percayalah dengan kondisi perjalanan seperti ini kalian bakal pengen aja memakannya haha.
4. Terima kasih kangkawan seperjalanan, baik timku maupun tim yang berpapasan karena tanpa kalian semangatku bakal kendoooooorrrrr~
5. Terima kasih sama Allah juga karena masih diberi kekuatan untuk berjalan sampai Kalimati. Semuanya keren ya Allah! Love you so baddddd

MOMENTS FROM RANU KUMBOLO TO KALIMATI
(click to enlarge the photos or direct your cursor to see the titles)

















19 comments:

  1. Git kapan namaku ada di blog mu ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. prik ini kan namamuuuu ~____~

      Delete
    2. Namaku juga kapan git ada di blogmu

      Delete
    3. kwkwkw wid ini kan ada namamuuuu kamu tulis sendiri ~_~

      Delete
  2. akkkkkkkk...ak mupeng...ak kan ngaku anak PA tp gak pernah naik gunung....kapan kita kmn yuk git seng selow2 ae tanjakannya..maklum wes mbah2 iki

    ReplyDelete
    Replies
    1. piye nek moshing an disik bulekkk? XD hem~

      Delete
    2. oioi....hahahahah...bolehh 😍 kangennn suwe gak ndelok ngono2 ikuu

      Delete
  3. Boleh minta foto bareng ga ka?

    Ditunggu ya yang ketiga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwkw si gebleekkkk mike ngapain foto barengggg hahahahah ~_~
      e tp aku mau foto bertiga sm koncomu wakakakak

      Delete
  4. pengen ke sini tapi masih belum siap fisik wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. ke Batu atau Malang dulu aja. Bagus juga itu, adem. :)

      Delete
  5. git kamu pas naik tanjakan cinta iku noleh ke belakang nggak?
    jare lek pas naik noleh ke belakang, cintane tidak jadi kenyataan. (jare)

    ReplyDelete
    Replies
    1. noleh ik hahah la iku kan aku motret kanca2ku. aneh lek ga nengok -_-" la kan koncoe sik ono sing nang mburine...

      Delete
  6. Git.. pas kamu naik ke tanjakan cinta pake nengok ke belakang engga? itu kan ada ceritanya.. hemm..
    disana ada air buat wudhu? -___-

    ReplyDelete
    Replies
    1. knp kau punya pertanyaan sama kaya iik mon? o_O hm. nengoklah masa gak haha teman2ku di belakang masa ga ditengok.
      wudhunya ambil di ranukumbolo bisa, kalau ga air hujan lek uga. kebetulan itu pas ada gerimis mengundang sikit-sikit mon.

      Delete