Sunday 30 September 2018

First Impression about Bangkok (3/4)

Sabtu 18 Agustus 2018
Halo! Ini hari ketiga aku di Thailand. 

Jam 11 siang kami harus ke bandara Phuket International Airport (HKT) untuk ke Bangkok. Dari waktu sarapan hingga jam 11 adalah waktu bebas. Aku kepingin naik taksi serupa bajaj yang banyak ngendon di depan Best Western Hotel, tetapi karena nggak ada temannya yaudah aku jalan-jalan aja sendiri sekitar hotel.
Pagi hari depan Best Western Hotel Phuket
Awalnya aku ke dalam Bazaan. Kalau malam kan jadi pasar malam tuh emperannya, nah kalau pagi nggak ada apa-apa di emperannya. Tetapi di dalamnya ada pasar tradisional ternyataaaa. Sama aja seperti pasar pada umumnya sih. Ada yang jual daging, buah, ikan, bumbu dapur, dan eeeeeh ada yang jual bunga loh haha iya bunga segar gituuu. Bazaan terdiri atas dua lantai, lantai pertama ya itu tadi isinya. Lantai dua hanya ada jual baju sama food center gitu.
Bakul daging di Pasar tradisional dalam Bazaan
Gitu doang isi Bazaan. Lalu aku lanjut berjalan di trotoar pinggir jalan raya, arah menjauh dari Best Western Hotel (tempatku menginap). Ternyata ada pasar malam lagi (tentunya pagi itu udah bubar ya), kelihatan dari sisa-sisa tendanya. Satu hal yang membuatku nyaman dengan jalan pagi ini adalah trotoarnya, kaya lagi jalan di Jalan Sudirman Jakarta. Memang tidak semua ruas jalan di Thailand ada trotoarnya gini, tapi untuk yang di sini enak buat jalan.
Aku putar arah ke arah jalan yang kulalui semalam, tetapi belok ke tempat-tempat yang belum kulalui. Depan hotel itu kan ada toko-toko gitu, nah dibaliknya perumahan. Info gak penting haha.

***

Hari ini kami pergi ke Bangkok, penerbangan pukul 14.00-an Thai Airways. Pesawat nggak ngaret, jadi kami sampai di Bangkok pukul 15.30-an. Setelah dari bandara sore ini kami berencana ke MBK langsung pada awalnya, untuk berbelanja oleh-oleh. MBK itu kayak ITC gitu. Tetapi rencana berubah, sore ini kami di bawa ke Jatujak Weekend Market. Kami dijemput mobil travel. Keluar dari bandara jalan yang kami lalui adalah jalan layang. Ada baliho iklan, ada mobil-mobil yang berbaris rapat karena macet, dan ya ada kami-kami ini. Laaaaah ini sih rasa Jakarta! 
Welcome to Suvarnabhumi!
Tapi sampai di Jatujak hari hujan dong , karena hujan ini korlap rombongan mengumumkan kamu ga jadi ke Jatujak. Sedihhhhhh!!  :-( Di internet Jatujak Weekend Market kelihatan seru, semua barang jualannya lucu-lucu. Makanan street food-nya kelihatan menarik. Huft. Minat belanjaku dan para juniorku yang melejit tinggi banget sampai ke langit lantaran mendengar kami akan ke Jatujak tiba-tiba jatuh ke bumi berdebam! Be ran ta kaaaaaaaaaaan.

"Lah emang kenapa sih Git kalau hujan? Tempatnya outdoor?"

Info yang kudapat dari internet sih iya semi terbuka gitu sih. Tak tahu akan kebasahan atau nggak kalau kami tetap ke Jatujak, tapi perintah dari korlap rombongan memutuskan untuk merubah rencana dari Jatujak ke JJ Mall-nya aja. JJ Mall itu juga macam ITC tapi letaknya masih di dekat Jatujak.

"Bakal sama aja kali Git suasananya?"
"Nggak sama ternyata -_-."

Kami di JJ Mall selama satu setengah jam, dari pukul 17.30 sampai pukul 19.00 waktu Bangkok. Meski nafsu belanja menurun tapi aku tetap bersemangat untuk belanja haha yah gimana yaaaaaa yaudahlah yaaaa. Muter-muter JJ Mall aku dapat tempelan dinding lucu. Harga awal ฿100 lalu kutawar ฿80 satuannya karena aku beli tiga biji. Memang harus nawar kalau di Thailand ini katanya. Bukan karena orang-orangnya terkenal mahal jualnya bukan, tetapi karena mereka memang masih buka harga gitu. Lagian lebih menyenangkan bukan kalau kita beli sesudah tawar harga? 

Jam 6 lebih seperempat kami sudah bosan keliling JJ Mall. Bukan karena barangnya pada jelek bukaan, lucu-lucu kok. Aku sampai nggak mengabadikan momen sama sekali saat di JJ Mall saking kagumnya sama barang-barang di sana. Tapi kayanya kami ini pingin ke Jatujak aja gituh no matter what hwahaha. Lalu kawanku Agil mengajak kami ke Jatujak, karena sepertinja hujan sudah reda. Ketika kami sampai di Jatujak (bagian tepi ya itu kayanya haha) toko-tokonya udah pada beberes. Memang sejatinya Jatujak ini nggak buka sampai terlalu malam saudara-saudara, ya jam maghrib gini mereka udah pada tutup. Aku nggak beli apa-apa di Jatujak (karena gagal nawar haha), tapi aku suwenang pernah berada di sini meski nggak puas cuma sampai sini hihi. Kalau ada rejeki bisalah ntar balik lagi.

***

Tujuan kami selanjutnya untuk hari itu adalah Asiatique, kalau kalian pernah ke Paris Van Java Bandung ya mirip gitu deh tempatnya. Banyak toko berjajar jualan buah tangan, juga tempat makan. Malam itu kami makan malam di Why 97. Meski interiornya mewah tapi kurasa harganya masih wajar makanan di sini. Kuah Tom Yumnya segar bangettt dan ikan kukusnya juga enak.
Melihat bianglala dari dermaga dalam Asiatique
Kukira karena Asiatique tempatnya lebih bagus jadi barangnya lebih mahal dibanding di JJ Mall dan Jatujak, ternyata engga gitu saudara-saudara. Harganya mirip-miripppp, malah aku beli tas di Asiatique ini lantaran di sini bisa nawar lebih rendah dibanding di JJ Mall dan Jatujak (yang bordir Thailand ฿300 kutawar jadi ฿290 aku beli dua dan yang gambar gajah ฿150 jadi ฿125). Barangnya juga lebih lucu-lucuuu dan variatif dibanding JJ Mall. Nggak pingin pulang kalau bisa belanja aja terus sampai pagi wahaha. Kami di sini hanya sampai pukul 23.00, udah pada tutup juga toko-tokonya di jam itu. Seneng deh di Asiatique ini!
Salah satu lorong di Asiatique pukul 10 malam

***

P & K
1. Sampai sekarang masih nggak paham kenapa harga barang di Asiatique sama di JJ Mall dan Jatujak bisa nggak beda jauh...
2. Thailand adalah sebuah negara yang memiliki banyak kota, baru dia diantaranya yang sudah kukunjungi yaitu Bangkok dan Phuket. Biasanya sih kalau sudah ke satu tempat aku (mungkin semua orang juga gini) nggak pingin balik sini lagi. Tapi ini kan negara ya, banyak kota dan wisata lain yang belum kukunjungi. Jatujak yang lucu itupun belum kuselami sampai ke ujungnya! Enaknya balik lagi nggak ya kapan-kapan? :D
3. Budayakan nawar kalau belanja di Thailand ya guys, hahaha. Tapi kalau nawarnya nggak masuk akal hati-hati kamu bakal diusir sambil diomelin dalam Bahasa Thailand :p
4. Tidak banyak orang Thailand yang bisa pakai Bahasa Inggris. Kalau pun bisa logatnya masih Thailand banget. Ngasih tahu doang sih.
5. Ini pertama kalinya aku pergi ke luar negeri, ternyata menyenangkan ya! Sisi menyenangkannya adalah saat kita ini menjadi berbeda dibanding orang sekitar kita (dalam hal ini penduduk asli Thailand-nya) dari segi bahasa maupun diri kita ini hihi.
6. Apa yang dikatakan orang-orang tentang luar negeri itu lebih tertata dan taat peraturan ada benarnya, khususnya tentang kotanya yang bersih dari sampah. Enak banget dilihat gitu hahah. Yah semoga kita bisa berbenah.
7. Kenapa ya motor-motor di Thailand itu ngasih keranjang di depannya, persis kaya di film-film Thailand. Ada yang tahu alasannya?
8. Terima kasih buat Sheila dan Marini yang sudah mau aku titipin barang belanjaanku!  sampai ketemu lagi ya gurlssss!

WHAT I CAPTURED ON BANGKOK 
(click to enlarge the photos or direct your cursor to see the title)

8 comments:

  1. gue biasanya kalo beli barang dari harga yang telah gue tawar, kadang masih ngerasa kesal. kenapa ga gue tawar lebih rendah lagi. gitu

    baru tau juga kalo disana serba nawar-nawar. bagus nih, postingan kali ini enggak ada gambar makanan thailand. enggak ngiler jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwk gpp bang kita bagi untung sm yg jualan :p tp di sana ga mahal juga si kalau dipikir2 barangnya. Kalau makanan iya rada-rada, dikit.

      Aku yg hari ini kayanya konsen bgt belanja bang gahaha jd ga banyakin foto >,< sekalipun ga lagi belanja, pikirannya Jatujaaakkkk mulu hahah -.-"

      Delete
  2. Replies
    1. nemu sih yg cantik nang tp Agil selalu mengingatkan "yakin itu cewe...?"
      XD

      Delete
  3. Coba Nanti2 ke pattaya dan nonton shownya git, niscaya kamu akan merasa gagal jadi cewek haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. -___-" skrg udah rasa gagal mim. haruskah aku ke sana biar makin depresi?

      Delete
  4. Kalo di Sevel perlu ditawar gak ? haha...

    ReplyDelete