Perjalanan saya di Mataram memasuki hari ketiga. Saya masih menginap di rumah kawan semasa kuliah saya yang namanya Iik, lokasinya di dekat Jalan Udayana.
Hari ini kami berencana main ke utara, spesifik ke air terjun! Kami bakal ditemani kakaknya Iik yang bernama Mas Beni dan Mba Westri, mereka berdua ini udah suami istri lohhh euuuhhhh


#gitapadeh. Kami berangkat pagi-pagi benar, karena kata Mas Beni (doi ini sudah sangat berpengalaman ke tempat-tempat kewl di Lombok) ke utara itu jauh. Banyak tempat bagus, jadi kalau nyampenya kesiangan rugi cuma dapat sedikit tempat. Paling tidak perjalanannya saja 3-4 jam. Malamnya sih dibilang jam 6 pagi besok udah kudu di depan rumah Mas Ben, namun ternyata besoknya kami jam 7 baru sampai sana hihi.
Kami berangkat pukul 07.25 dari rumah Mas Ben. Setelah menjemput pasutri romantis tersebut kami berempat coba cari sarapan di sepanjang jalan. Asli susah banget! Catat ya, di Mataram susah nyari orang jual sarapan haha. Jarang ada gitu loh, hanya beberapa saja. Untungnya kami akhirnya nemu orang jual nasi kuning (enak banget!) meskipun doi masuk di gang gitu.
Perjalanan menuju utara ini saya melewati Pantai Batulayar, Pantai Senggigi, Pura Batu Bolong, Dusun Nipah, Bukit Malimbu 1 dan 2, dan juga dermaga yang bisa dicarter menuju ke Gili Trawangan. Dermaga yang ini punya swasta. Kalau yang lebih ramai itu yang di Bangsal, punya pemerintah. Oiya di sepanjang penyeberangan ke Gili Trawangan ini kami banyak menemui resort-resort gitu, jadi ga usah khawatir jadi homeless kalau rencana ke Trawangan.
![]() |
| Sampailah kami di Sendang Gila dan Tiu Kelep |
#kokjadiserius![]() |
| Pandangan sisi kiri jalan menuju Sendang Gila |
Saya dan Iik langsung menyerbu air terjun ketika sampai di Sendang Gila-nya, Mba Westri dan Mas Ben nggak. Segar banget airnya, dingin langsung menyergap kaki ketika saya menyentuh tepian sungainya. Saya mencoba menirukan posisi seorang bapak-bapak, beliau sengaja menaruh punggungnya di bawah air terjun. Tapi nggak lama, soalnya sakit banget asli airnya kaya sedang meng-kamehameha.
Padahal saya malah pengennya semacam semedi gitu di bawah air terjunnya. Kok tapi itu bapak-bapak bisa tahan ya?![]() |
| Sendang Gila |
![]() |
| Sendang Gila from below |

| Jembatan cerah menuju Tiu Kelep haha |
![]() |
| Wet Stage called Tiu Kelep |
![]() |
| Tiu Kelep from below |
Semakin siang semakin banyak tamu yang datang. Tamu tersebut ada yang orang pribumi, banyak juga yang turis mancanegara. Saya rasa turis-turis tersebut bakal merasa tempat ini sangat worth it untuk dikunjungi, karena keindahannya dan kesegaran air terjunnya sama serunya dengan jalur masuknya yang nggak bikin bosan.
![]() |
| Sisi hilir Tiu Kelep |

Kami mengakhiri main-main air di Tiu Kelep siang hari. Untuk perjalanan baliknya (setelah jembatan) kami memilih lewat saluran saja.
"Git, lewat saluran? Got gitu?"
"Hahah iyaaaa jadi biar jalannya lebih cepet dan gak naik turun bisa banget lewat saluran. Memang gelap, kudu hati-hati juga melangkahnya karena dasar salurannya gak terlalu halus. Tapi asli lebih cepet, rekomendasi banget deh lewat sini mah!"
![]() |
| Di hilirnya Tiu Kelep ada terjunan lagi yang menggoda banget untuk diserbu |
Yah meskipun biaya parkirannya mahalan, Rp10.000,00 per mobil, sungguh berimbang dengan harga makannya yang murah. Enak pula~
![]() |
| Jalan pulang kami |
![]() |
| Turun gunung |
"Iyaaa jadi jalan masuk ke Kebon Kopi ini tak lain adalah jalur turunnya Rinjani. Kebanyakan orang lewat sini (kata Mas Ben) untuk turun dari Rinjani. Saat menuju sana pun saya sempat ketemu dengan seorang perempuan yang nampaknya sedang turun gunung, di belakangnya ada seorang porter yang memikul bawaannya. Setelahnya juga kami bertemu pick up yang membawa bule dan porter-nya."
![]() |
| Tulis nama dan masukkan berapapun di Kebon Kopi |
Cukup ramai di Kebon Kopi. Kebanyakan adalah remaja gitu deh yang lagi dimabuque chintah. Datang berpasangan. foto pakai tongsis berdua, becanda-canda manjaaaaaaa. Uuuuuh~
Saya tanya mereka asalnya dari mana, jawabnya dari Mataram juga. Lagi kuliah gitu. Dari terasan Kebon Kopi ini saya bisa mendengar suara pengunjung di Tiu Kelep di bawah sana. Tadi pas kami di bawah pengunjung di sini dengar suara kami gak yah?
![]() |
| Kelihatan kan saya yang mana? :D |
), dimasukkan dalam kotak di dekat gerbang masuk. Sama seperti di Kebon Kopi, ada juga buku tamu untuk diisi. Namun baik kotak duit maupun bukunya nggak ada yang jaga, jadi isi nggak isi terserah aja. Sepi banget sih asli ini Senaru, entah kami kesorean datangnya atau memang di sini sepi pengunjung. Hanya kami saja di dalamnya, tidak ada pengunjung lain. Penduduk aslinya hanya kami temukan dua orang, kami hanya ber-permisi karena sedang berada di kawasan mereka.![]() |
| Sunyi sepi |
![]() |
| Itu saya lagi apa ya? |
"Git kaya apa sih Sate Tanjung itu?"
"Sate lilit gitu deh, sate ikan."
Saya suka banget makan ikan, saya merasa sangat penasaran sama sate ini. Ternyata rasa penasaran ini pun terbayarkan oleh lebih dari sekedar kata puas, karena sate ini enak banget! BH-anget! *#@&$^@*^$(!@#


Harganya pun murah, hanya dengan Rp10.000,00 kita dapat 8 tusuk. Kalau yang pepesan satu biji harganya Rp2000,00, ada yang fillet fish ada yang kepala ikan. Kalau mau lontong juga ada, kalau pas ada ya. Di antara dua macam pepesan dan satenya sendiri saya pilih pepes fillet-nya. Enak banget bumbunya! Saya sampe ngga tega makan yang bungkusan terakhir, tapi gimana atuh masa mau ga dimakan yaaaa kalau basi malah sayang heuheuheu.![]() |
| Potret Sate Tanjung |
1. Di manapun kita berada; kudu jaga kebersihan! Sampah bukan cuma botol bekas, plastik bekas, atau bungkus nasi. Tapi juga coretan-coretan jahil gak penting! Bikin jelek pemandangan tahu nggak... :(
2. Bawa baju ganti jangan sampai lupa kalau ke wisata air terjun karena pasti kita bakal menyerbu air terjunnya! Nggak mungkin enggak~
3. Kalau balik dari Tiu Kelep pengen lewat saluran juga saya sarankan bawa headlamp, meskipun salurannya nggak ada percabangan tapi lebih baik kita bisa lihat medan di depan.
4. Untuk mencapai Kebon kopi jalan masuknya sedikit menanjak. Memang tidak terlalu panjang, tapi cukuplah untuk 'pemanasan' haha jadi kudu semangat yaaa.
5. Terima kasih untuk Mas Ben dan Mba Westri yang sudah meluangkan waktu untuk kembali melihat Tiu Kele dan Sendang Gila entah untuk kesempatan ke berapa, kebaikan kalian semoga Allah yang bisa balas dengan lebih baik. Tak lupa untuk Iik... cium dan peluk selalu buat kamu, Ik! :-* Jangan kelamaan jadi jombs. Hahaha.
6. Pemandangan di Lombok Utara khususnya Senaru memang sayang banget jika tidak diabadikan. Tetapi jangan sampai terlalu fokus ambil gambar, nikmatilah Lombok utara senikmat-nikmatnya. Enjoy! :)
THE BEAUTIFUL NORTH LOMBOK
(direct cursor to the photo to read caption or click to enlarge the photo)












































































Pertama git, nama mas dan mbakku itu mas beni dan mbak westri.
ReplyDeleteKedua, yang kita makan itu nasi kuning, bukan nasi pecel. Suwon.
Ketiga. Please itu photo akhir tahunnya 😂😂😂
Wkwkwkwk maaf mba YYQ udah saya revisi sesui arahan mba YYQ yhaaa.
DeleteKnp sama foto itu? romantis ya kita. hihihi semoga 2017 makin intim. LOL :p
Git.....kamu harus bertanggungjawab karena aku dadi kepingin satenyaaaa T.T
ReplyDeletesegera beli yus SEGERA KE LOMBOOOOKKK GUASSSSSSSSSSSSSS :-*
Deletewith Love,
Gita
Git, ke luar negeri dong,
ReplyDeleteHoneymoon, bareng aku, <3