
"Kaya nyari pensil nemu emas ya, Git?"
Teman kerja aku yang bernama Aldo-lah yang berjasa mengajak aku ke Semeru kali ini. Awalnya kami rencana naik tujuh orang, tapi yang dua berhalangan sehingga di hari keberangkatan kami berlima aja. Anggota pendakian kali ini adalah:
1. Aldo Muharman/Aldo: kawan kerja aku
2. Filliyani Sagita/Gita: ya ini aku haha
3. Novia Lisa/Ka Ica: kawan SMA-nya Aldo
4. Yones Ramanugraha/Yones/Da Jon: kawan kuliahnya Aldo satu jurusan
5. Umar Satria/Umaru: kawan kuliahnya Aldo satu jurusan juga
Di antara kami berlima hanya Aldo yang sudah pernah ke Semeru, di tahun 2017 lalu.
Di antara kami berlima hanya aku yang orang Jawa, sisanya Minang semua.
Di antara kami berlima hanya Ka Ica yang kuliahnya jurusan Hukum, lainnya Teknik Sipil.
#pentinggakpenting

21 April 2018
Gunung Semeru terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Puncak tertingginya yaitu Mahameru terletak 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung Meru, yang sekarang dikenal dengan Semeru, dipercaya oleh masyarakat Hindu sebagai tempat bersemayam para dewa. Lengkapnya baca aja di laman yang aku baca: Legenda Gunung Semeru dan paku bumi Jawa
![]() |
Itu mbak yang kerudung merah muda nggak tahu siapa haha |

Yones akan naik kereta yang sama tetapi dari Stasiun Gubeng Surabaya sekitar pukul 1 pagi, karena doi berangkat dengan pesawat dari Pekanbaru tujuan Juanda Surabaya.
Sekitar jam 10 malam di kereta aku masih terjaga. Pingin deh tidur, Ka Ica yang di depan aku seperti sudah hampir-hampir terbang dibawa mimpi. Aku akhir-akhir ini suka susah tidur kalau di kendaraan umum, nggak paham kenapa. Harus paksa pejamkan mata dulu baru terangsang ngantuknya. Padahal dulu kepala nempel kursi dikit aja udah keok. Aku nggak ada kegiatan banget, nggak ada bacaan. Kawan-kawanku sudah lelap semua. Penumpang lain juga. Ekspresi orang-orang tidur di kendaraan umum ajaib-ajaib banget! Hahaha.
22 April 2018
Kami dan Kereta Jayabaya sampai di Malang pukul 02.30 pagi. Pagi ini kami akan singgah di rumah aku dulu di Kotalama sambil menunggu pagi. Aku sempat bingung yah dari Kotabaru ke rumah naik apa. Kupikir bakal dijemput bapak aku, tetapi karena kami ini berlima dengan tas yang gede-gede, mobil ga cukup. Jadi babe aku saranin pakai kendaraan daring (online) saja, atau nggak carter angkutan kota (angkot) yang ada di stasiun. Aku coba opsi pertama, gagal, yasudah aku pakai opsi kedua yaitu carter angkot.
![]() |
Sarapan rawon sek |

Dengan kekuatan bersosialisasinya Aldo dapat barengan orang-orang dari Indramayu untuk nge-Jeep. Mereka berangkat dari Indramayu sekitar tiga belas orangan dengan satu orang doang cewenya, rame banget yah. Aku belum pernah sih naik beramai-ramai gitu, pengen sebetulnya. Kayanya seru yah. Biasanya bertiga doang. Ini berlima udah paling banyak. Oh iya Ongkos Jeep per orang Rp60.000,00.
![]() |
Sawah dengan warna-warna pastel |


![]() |
Bromooooo |
Untuk surat keterangan sehat dari dokter diharuskan bertanggal sehari sebelum hari pendakian, tanpa ada coretan di suratnya. Aku yang periksa seminggu sebelum kemudian tanggalnya aku ganti sendiri menjadi tanggal kemarin jelas disuruh mengulang hahahah.

Saat dokternya membuatkan surat pun aku sudah katakan tolong tanggal suratnya diganti tanggal 21 April, sebagai persyaratan pendakian. Tapi doi gamau khawatir ditelfon sama petugas taman nasional apakah benar tanggal 21 April Filliyani Sagita melakukan tes kesehatan... Doi juga berkata jangan khawatir karena surat kesehatan itu berlaku sebulan. Yah bro dia ga percaya surat kesehatannya kudu sehari sebelum.... yaudahlah ya.... Semoga sukses aja buat diriku ini, kataku dalam hati waktu itu...

"Lah Git kenapa kamu nggak bikinnya ya pas tanggal 21 April pagi sebelum naik kereta?"
"Karena seminggu sebelum itu aku terancam ada perjalanan dinas dulu ke luar kota, makanya aku urusin seminggu sebelum. Khawatir tak sempat."
![]() |
Papan putih media pengarahan untuk para pendaki |
Tadi sebelum masuk ke ruang pengarahan kami sempat bertemu dengan pendaki lain yang mau ambil barang titipan dia yaitu tisu basah, dia berkata bahwa membawa tisu basah untuk berkemah dilarang. Alasannya sampah tisu basah sulit diuraikan. Wadaaaw padahal ini buat nyuci piring!

Cuaca Ranu Pane sore itu tidak secerah di Malang. Gerimis menyambut pendakian pertamaku ke Semeru ini. Kami memulai pendakian pukul 15.18. Malam ini kami akan berjalan sampai Ranu Kumbolo dulu, berkemah di sana.
Total ada 4 pos yang kami lewati sampai Ranu Kumbolo, di antara pos 2 dan 3 kita akan memasuki area Watu Rejeng di elevasi 2350 mdpl. Secara umum jalurnya menanjak tentu saja tetapi tidak membuat kita lelah alias nanjak halussssss. Tanjakan terparah ada di awal pos 3, lainnya itu semua woles.

Aku mencari-cari bulan dan kutemukan dia berbinar setelah kami lewat pos 2, saat sudah memasuki Watu Rejeng. Gerimis sudah mereda.
![]() |
Perjalanan kami malam itu ditemani bulan malam itu |
Umaru, Aldo, dan Yones sepertinja bikin makan dulu sebelum tidur. Aku dan Ka Ica udah nggak sanggup banget dah ngunyah makanan haha, capek udah tidur aja deh. Tapi malam itu meskipun capek tidurku nggak terlalu lelap. Aku banyak mutar badan ke kanan dan ke kiri, gemetaran, karena aku ga ganti dengan kaos yang kering haha. Aku cuma bawa dua kaos untuk ganti baju, sementara ini baru hari pertama. Khawatir kurang jadi aku korbankan tidurku di hari pertama ini. Semoga besok cerah, jadi kaosku bisa kering.

Sepanjang jalan sejak dari Jakarta sampai kami di Ranu Kumbolo ini aku mendengar percakapan kawan-kawan sekelompokku dalam Bahasa Minang. Ada yang aku bisa pahami ada juga yang nggak kupahami sama sekali. Aku sedikit saja menanggapi kalau mereka sedang berdialog. Well, padahal ini di Jawa Timur. Aku lahir di sini, besar di dekat-dekat sini, tetapi berasa aku hanya minoritas diantara mereka ini -_-"
Malam itu di langit Ranu Kumbolo perlahan-lahan bintang bermunculan. Awalnya dua kemudian datang kawan-kawannya yang lain, sampai langit hampir-hampir penuh.
"Welcome to Semeru, guys!" Seakan begitu kata bintang-bintang.
***
P & K
1. Tulisan dan informasi di atas sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca. Boleh dikoreksi lohh kalau ada salah~
2. Kalau kamu mau ke manapun saat turun dari Stasiun Kotabaru dan bawa keril apalagi udah tampang Semeru banget, jangan coba-coba pakai kendaraan daring alias online karena mobil kamu bakal dicegat! Setidaknya begitulah kata pak sopir go-car yang saat itu akan mengantar kami pulang tapi nggak jadi.
2. Dari kawan-kawan Minangku aku tahu bahwa kalau pendaki asal Padang itu menyapanya pakai Pak dan Bu huahahaha gatau kenapa. Jadi kalau kalian lagi mendaki di manapun disapa gitu jangan marah ya, berarti mereka orang sono~
3. Meski sedang musim kering di kota tetapi di gunung belum tentu, jadi selalu bawa jas hujan ya.
4. As always, hope for the best and plan for the worst! Perjalanan ke Semeru kali ini aku sedia baterai empat set untuk headlamp-ku. Pikirku, dari Ranu Pane sore gitu. Belum muncaknya yang kudu sebelum subuh, kudu bawa banyak serep baterai nih. Alhamdulillah ternyata terpakai meski nggak semua.
5. Tidak berubah dari perjalanan yang sudah-sudah, Madurasa selalu jadi andalan aku buat dihisap-hisap selama perjalanan. Kalau dibawa ke gunung gini rasanya legit tapi dingin gitu lohh makanya aku suka bangetttt
6. Terima kasih buat kangkawan seperjalananku atas waktu dan kemauannya untuk mendaki dan berteman sama saya (wkwkwkkwkw) sampai ketemu di pendakian selanjutnya yaaa gagagag.
7. Terima kasih sekali sama Allah yang sudah memberi aku kesempatan sehingga aku bisa berjalan sampai ke Semeru. Ya Allah makasih berat yaaaaaaaaaaaaaaaa mau lagi donggg hahaha~
MOMENTS FROM SEMERU
(click to enlarge the photos or direct your cursor to see the titles)
Kami sampai st. senen tepat waktu coy😆
ReplyDeleteiya juga sih-__- tp hampir lepas urat jantungku um -_-
DeleteDitungguuu lengkapnyaaa, untung rumahmu dekat ya jadi bisa langsung cus.. coba kalau istirahatnya di Sengkaling.. wkwk 😂😂😂
ReplyDeletekwkwkw iyoya. lek dari Sengkaling mgkn terbang ae trep -_-
Deletekok gak ngajak2 gi😑😑😑
ReplyDeleteminta Aldo pullll. he ini yg ngajak ke lombok mana suaranyaaa hahahha
DeleteGit kapan namaku ada di blog mu ?
ReplyDelete-_- la iki,
DeleteMesti Gita ini aku gak pernah diajak ������
ReplyDeleteaku oleh a main ke Kalimantan hbs riyaya wid? tenan iki lo.
DeleteGapapa git main aja tapi habis riyaya aku wes pulang ke Jawa, piye git 😅😅😅
DeleteKmu naik gunung di sbya aja git gunung anyar sama gunung sari
Deleteomahmu lak an gunung sari zzz
Deletesaranku naik gunung harta ajaaa.. ^^
Deletedasar Frury oblongata wkwkwkwkwkwkw
DeleteUda closed tuh.
Deletecari di google masih ada kok moon wkwkkwkwkwkwkw
Deleteduh pengen cuk
ReplyDeleteladub hebbbb
Deleteakhirnya bisa baca juga blognya gita.
ReplyDeletekuat itu git naiknya?
biasanya tasmu kan isinya banyak.
Gita semakin keren ya, dulu kayaknya naik gunung muntah
saiki wis iso naik ke tempat yang lebih tinggi ngono haha
kuat ik. selow yg ini ik soale haha. heeee lek seng muntah iku lo kayake pekoro goregane ae ga cucok X__x
Deletewell.. it's awesome. emang jadi sampe puncak? #purapuragatau
ReplyDeleteyang pemandangan gunung bromo nya keren. itu berhenti disana?
yang di rumah rawon ngulig?
malah rawon nguling. mon mon oalah ~_~
DeleteAyok git Merbabu hehe
ReplyDeletenug tak tunggu kabar baiknya!!!!
Delete