Thursday 23 August 2018

On The Way to Thailand (1/4)

Apapun penyebabnya, tanggal merah selalu bisa dimanfaatkan untuk 'libur panjang'. Meskipun itu pas di hari lahir negara kita eeeee kitanya malah plesir (berwisata) ke negara tetangga hihihi.

Banyak orang berminat plesir ke negara yang tetanggaan banget sama kita semisal Singapura Malaysia, atau Thailand. Alasan yang sering kudengar: "Tiketnya lebih murah dibanding ke Papua... bahkan Yogyakarta." Well, mungkinkah karena Papua lebih indah jauh dari Singapura? :)

Tapiiiii yah ke Thailand-lah kemarin aku pergi saat ada 'libur panjang' karena HUT RI. Orang lain lagi upacara, narik tambang, makan kerupuk, balap karung 250 cc, lah ini aku malah nyari Mango Sticky Rice di Phuket wkwkkww. Maafin aku Pak Karno! :(
Perjalananku ke Thailand ini merupakan acara kantorku khususnya direktoratku (Operation), jadi mulai dari direkturnya sampai tikusnya (aku) pun ikutan. Kami berangkat Kamis 16 Agustus 2018 sampai Minggu 19 Agustus 2018. Kota yang dikunjungi di Thailand adalah Phuket dan Bangkok. Rombongan berangkat dibagi menjadi dua yaitu kelompok 1 (banyakan coro dan tikus-tikusnya) dan kelompok 2 (bos-bos besar).

Kamis, 16 Agustus 2018
Thank you for welcoming us hahah
Kelompok 1 berangkat lebih dahulu dengan Air Asia jam 2 siang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Kami transit di Kuala Lumpur sekitar 2 jam; lanjut naik Air Asia lagi jam 8 malam dan sampai di Phuket International Airport (HKT) jam 9 malam. Sebetulnya itu penerbangan ke Phuket 2 jam; aturan sampai jam 10 malam. Tapi karena Bangkok seperti Jakarta yang mana lebih lambat 1 jam dari Kuala Lumpur jadi seakan tertulis penerbangan itu 1 jam haha sial aku kena tipu~
Datang di HKT kami dijemput mobil travel gitu; langsung menuju Hotel Best Western. Setengah jam aja sampai kayanya.
Jalanan depan hotel menuju Bazaan Night Market
Banyak hal yang aku baca tentang Thailand sebelum hari keberangkatan ini, hal yang paling membuat aku merasa ingin cepat berangkat adalah night market yang bertebaran di mana-mana! Night market kalau diterjemahkan ya memang pasar malam ya; tapi ini bukan tentang pasar malam yang ada karena ulang tahun Kecamatan X atau hari jadi Kabupaten Y lalu ada badut, komedi putar, atau bianglala gitu ya. Ini night market-nya tempat orang jualan makanan-makanan lucu (sebut saja street food) atau barang-barang bertemakan thailand banget. Sepertinja mereka para penduduk Thailand sadar bahwa daya tarik mereka ada di night market-nya sehingga di sekitar night market-nya mereka juga jual barang-barang yang Thailand banget. 
Lobster bertebaran dimana-mana
Night market terdekat yang kutahu dari Best Western hotelku adalah Malin Plaza Patong, itu kata internet. Masih jalan kaki sekitar 20 menit. Tapi ternyata saat sudah sampai di sana ada yang lebih dekat lagi, yaitu night market di halaman pasar Bazaan. Jalan kaki lima menit nyampe. Kami ke sana untuk nyari makan malam (asli lapar banget sih), saat itu sudah pukul 23.20 waktu Phuket. Kami pilih seafood malam itu, di antara banyak kedai yang menjual seafood kami pilih 'Mimi Halal Seafood' yang bisa untuk makan tengah (barengan). Ah jangan lupa nawar ya sebelum makan! Pilihan ikannya banyak mulai dari kerang, ikan, cumi, lobster, dan udang dengan ukuran yang nggak kecil. Tapi tentu saja kalau udah digoreng menyusut ya hahah.
Kami pesan udang, cumi (aku nggak kebagian), ikan bakar, Tom Yum, kerang (aku nggak kebagian juga) dan nasi putih. Rasanya sih aku kurang oke untuk ikan bakarnya, kaya hampir basi gitu. Tom Yum-nya enak segar gitu. Udangnya juga enak, entah bumbu apa tapi kayanya banyak bawang putihnya. Aku merasa nasinya banyak banget tapi ternyata tiba-tiba habis aja (?) hahaha. 
Scallop yang rasanya udah enak dari sononya
Aku juga sempat berkeliling di Bazaan ini dan membeli dua buah scallop, yang satu rasa keju dan satunya ditumpuk di atas bihun gitu. Harganya ฿120 masing-masing. Tapi yang rasa keju ini meskipun kelihatan menarik ternyata rasanya super datar nggak asin seperti keju pada umunya. Kalau yang ada bihunnya lebih enak karena ada saus hijau yang rasanya asem tapi bikin segarrrr, khas Thailand. Cocok bangetlah.  
Lapaknya udah beberes tapi orangnya masih aja ramai
Bazaan night market sudah tidak lengkap lagi lapak-lapaknya saat kami datang. Saat kami selesai makan pun tendanya sudah dibongkar hahah. Mungkin memang cuma sampai pukul 23.00 atau 24.00 

P & K
1. Aku nggak sempat bertanya sama temen aku yang bagian nawar harga makanan, tapi termasuk murah kok makan di night market gini, nggak jauh dari harga di Indonesia.
2. Jangan ragu untuk selalu nawar sebelum makan haha nggak jamin bakal dikasih sih tapi siapa tahu boleh. Karena kalau dijadikan harga rupiah siapa tahu kok kemahalan gitu kan~ 
3. Jika kamu adalah muslim sebaiknya sih hindari kedai yang menjual pork alias daging babi, karena penggorengannya kan jadi satu meski dia juga jual misal cumi atau udang doang. 
4. Tapi kalau uang dan perut masih mencukupi untuk makan jangan ragu untuk mencoba makanan-makanan di night market karena semuanya pasti bakal bikin penasarannnn. 


HERE WE ARE AT THAILAND! Day-1
(click to enlarge the photos or direct your cursor to see the title)



Monday 13 August 2018


UNTUK KAMU BACA NANTI
oleh: Archyuda Farchan Nasution 

Di antara sepi dan kesendirian ini
aku masih mengagumimu
Di dalam luka yang orang-orang tidak pahami, pun dirimu
aku masih menyukaimu
Bahkan di atas semua kejelasan ini
aku masih mengharapkanmu

Aku mabuk dalam teori
sibuk menyutradarai mimpi
tenggelam dalam ketakutanku sendiri
Sementara kamu tetap disitu, membisu tak tahu

Perasaan ini sudah hidup dan mati,
segar dan basi selama ribuan tahun
Perasaan yang terlanjur...
lebih pantas dibuang, daripada disampaikan
atau mungkin, lebih baik kujadikan tulisan

Maka,
andai kamu membaca ini
ketahuilah bahwa aku mengagumimu
Aku menyukaimu dan aku mengharapkanmu jadi kekasihku
Serta alasan-alasan yang demikian
sehingga kamu tidak mengetahui
sampai akhirnya aku menulis ini,
dan kamu membacanya nanti


Yogyakarta, 12 Januari 2014

***